image

Minggu, 28 September 2014

IPA-Gerak Pada Tumbuhan


Add caption





 A.GERAK OTONOM / ENDONOM
Gerak Otonom / Endonom yaitu gerak tumbuhan yang disebabkan oleh rangsangan atau faktor-faktor yang diduga berasal dalam tumbuhan itu sendiri. Gerak ini dikenal pula sebagai gerak spontan dari tumbuhan karena tumbuhan melakukan gerakan secara spontan, tanpa adanya pengaruh rangsangan dari luar. Gerak endonom yang paling umum adalah nutasi yaitu gerak ujung batang yang sedang tumbuh atau organ lain seperti daun, stolon, tangkai bunga, dan akar, yang gerakannya membentuk lintasan melingkar di udara. Contoh lainnya adalah gerak rotasi sitoplasma atau disebut siklosis pada sel-sel daun Hydrilla verticillata. Melalui pengamatan dengan mikroskop, gerakan sitoplasma dapat diamati dengan tampaknya gerakan kloroplas.
Gerak endonom yang lain adalah gerak higroskopis. Gerak higroskopis merupakan gerak bagian tumbuhan yang disebabkan oleh perubahan kadar air di dalam bagian tumbuhan. Contohnya, pecahnya kulit buah polong-polongan (misal flamboyan, lamtoro, turi); pecahnya kulit buah tumbuhan pacar air; membukanya kotak spora (sporangium) tumbuhan lumut dan paku saat mengeluarkan spora.

B.GERAK ETIONOM
Gerak Etionom yaitu gerak yang dipengaruhi oleh adanya rangsang dari luar.
1.Tropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang arahnya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Rangsang yang mempengaruhi antara lain cahaya, air bahan kimia dan gravitasi bumi. Bagian yang bergerak misalnya cabang, daun, kuncup bunga, atau sulur. Beberapa macam gerak tropisme yaitu sebagai berikut :
a.Fotototropisme adalah gerak tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang cahaya. Contoh, pertumbuhan ujung tunas tanaman selalu menuju kearah cahaya, disebut fototropisme positif. Jika bagian tumbuhan bergerak menjauhi cahaya disebut fototropisme negatif, misalnya gerak ujung akar menjauhi cahaya.

b.Geotropisme adalah gerak tumbuhan yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi. Contoh, ujung akar tanaman selalu menuju ke dalam tanah, disebut geotropisme positif.
 

c.Hidrotropisme adalah gerak tumbuhan menuju ke tempat yang lembab. Contoh, arah pertumbuhan akar selain ke dalam tanah juga mengarah ke tempat lembab, disebut hidrotropisme positif 
 
d.Tigmotropisme adalah gerak membelok atau membelit karena terjadi singgungan. Contoh, sulur markisa dan batang mentimun membelit tanaman lain.

e.Kemotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan zat kimia. Jika gerakannya mendekati zat kimia tertentu disebut kemotropisme positif. Contoh gerak akar menuju zat di dalam tanah. Jika gerakannya menjauhi zat kimia tertentu disebut kemotropisme negatif. Contohnya gerak akar menjauhi racun.
tumbuhan dibagi 3 golongan, yaitu : 
I.      Gerak Higroskopis
Gerak higroskopis ialah gerak yang ditimbulkan oleh pengaruh perubahan kadar air. Misalnya:
a.       Gerak membukanya kotak spora pada tumbuhan paku.
b.      Pecahnya buah polong pada tanaman turi yang sudah tua.
 

  

  II.            Gerak Esionom
Gerak esionom yaitu gerak yang dipengaruhi rangsang dari luar. Gerak Esionom dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
a.      Gerak Tropi (Tropisme), yaitu gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh arah rangsang. Tropisme positif jika arah gerak mendekati rangsang dan tropisme negatif jika arah gerak menjauhi rangsang.Macam-macam gerak tropisme:
1.      Fototropisme atau Heliotropisme, rangsang berupa cahaya, misalnya gerak daun condong ke cahaya
2.      Geotropi, rangsang berupa grafitasi bumi, misalnya gerak akar tumbuh ke dalam tanah dan gerak batang tegak keatas.
3.    Tigmotropi atau Haptotropi, rangsang berupa persinggungan, misalnya sulur tanaman sirih merah yang melilit pada batang
4.     Hidrotropi, rangsang berupa air, misalnya gerak akar membelok ke sumber air

b.      Gerak Taksis, yaitu gerak berpindah seluruh tubuh tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang. Seperti bentuk tropisme, terdapat taksis positif dan negatif. Beberapa bentuk taksis :
1)         Fototaksis, rangsang berupa Cahaya,  misalnya gerak kloroplas kebagian sel yang terkena cahaya
2)         Kemotaksis, rangsang berupa bahan kimia, misalnya gerak sperma dari benang sari menuju ke ovum pada putik bunga
.
c.       Gerak Nasti, yaitu gerak bagian tubuh tumbuhan yang arah geraknya tidak dipengaruhi oleh arah rangsang. Gerak ini disebabkan terjadinya perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsang. Beberapa bentuk nasti :
1)         Niktinasti, rangsang berupa gelap, misalnya gerak mengatupnya daun turi, daun asam, daun putri malu pada malam hari
2)   Seismonasti, rangsang berupa sentuhan mekanik, misalnya gerak daun putri malu mengatup saat disentuh
3)         Termonasti, rangsang berupa perubahan suhu, misalnya gerak mekarnya bunga Tulip
4)         Fotonasti, rangsang berupa perubahan cahaya, misalnya gerak mekarnya bunga pukul empat
5)         Nasti Kompleks, penyebab rangsang lebih dari satu, Contoh : gerak membuka dan menutupnya sel-sel penutup stomata, rangsang berupa cahaya, suhu, air, dan zat kimia

 III.            Gerak Endonom
Gerak Endonom, yaitu gerak yang belum/tidak diketahui sebabnya. Karena belum diketahui sebabnya ada yang menduga tumbuhan itu sendiri yang menggerakkannya. Gerak Endonom disebur juga gerak OTONOM, misalnya gerak tumbuh dan gerak aliran sitoplasma dalam sel.



Jumat, 26 September 2014

Macam-macam Bivak



Bivak dan cara membuatnya
 Hal yang perlu diperhatikan adalah perlindungan terhadap cuaca dingin karena hal ini yang paling sering mengakibatkan kematian para pendaki. Cara mengatasi ancaman terhadap cuaca dingin ini termasuk salah satu dari teknik survival. Bentuk-bentuk perlindungan yang dapat diusahakan adalah : BIVAK

Bivak
Bivak disebut juga Selter, tujuan pembuatan bivak adalah sebagai tempat perlindungan yang nyaman untuk melindungi diri kita dari faktor alam dan lingkungan yang ekstrim

Macam-macam bivak :
1.     Bivak alam, menggunakan sarana alam seperti kayu dan dedaunan
2.     Bivak buatan, menggunakan peralatan seperti ponco, jas hujan, flysheet dll
Macam bentuk bivak ( untuk hutan-gunung )
1.     Bivak pengawasan / pengintaian
2.     Bivak pertahanan / perlindungan
Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bivak

Kondisi medan
1.     Tempat harus datar, rata, enak buat tidur
2.     Bukan merupakan jalan hewan, manusia atau air
3.     Jangan di bawah pohon yang sudah tua/lapuk atau di bawah tebing yang labil serta jangan terlalu merusak alam sekitar
4.     Dekat dengan sumber air, bukan sarang nyamuk / serangga juga tanaman busuk karena tempat itu tidak sehat dan kurang aman
5.     Aman dari ancaman hewan atau keganasan alam (banjir, lahar,longsor) antisipasi : buat parit di sekeliling bivak, tebarkan garam, buat api unggun dll

Tentang Bivak

Bivak adalah tempat berlindung sementara di alam bebas dari aneka gangguan cuaca, binatang buas, dan angin tentunya. Memang semua itu bisa mempergunakan Tenda Dome atau Flysheet, akan tetapi, bagaimana jika alat berlindung siap pakai tadi rusak ataupun sobek saat di alam bebas? Sudah tentu kita harus bisa membuat bivak atau shelter dari bahan sekeliling kita.

Bivak atau shelter dapat dibagi atas :
1. 
Bivak alam
Tempat berlindung yang dibuat dengan menggunakan bahan - bahan yang terdapat di
alam seperti ;
a. Pohon tumbang
b. Lubang pada pohon besar
c. Gua
d. Bivak dari bambu
e. 
Bivak dari daun tumbuh - tumbuhan

2. 
Bivak buatan
a. Menggunakan plastik
b. Menggunakan 
Fly sheet

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan Bivak yaitu:
1. 
Untuk berapa lama
Dengan merencanakan akan berapa lama berlindung di suatu tempat, penghematan tenaga dan kesadaran emosi akan terjaga.

2. 
Sendiri atau kelompok
Buatlah tempat berlindung yang sesuai dengan kebutuhan, tidak terlalu luas dan tidak terlau sempit sehingga kehangatan tempat berlindung tetap terjaga.

3. 
Memilih tempat
untuk menjaga kenyamanan dan tetap hangatnya tempat berlindung serta menghindari cepatnya penurunan daya tahan tubuh, perhatikan hal berikut ;

a. Dirikan bivak yang terlindung dari terpaan angin, jangan dirikan bivak ditempat yang terbuka dari terpaan angin

b. Dirikan bivak pada tempat yang kering dan rata, untuk daerah yang lembab, buatlah para - para yang kokoh. Jangan dirikan bivak dilereng 
gunung atau lembah

c. Dirikan 
bivak dibawah kerindangan pohon yang tembus sinar matahari. Jangan dirikan dibawah pohon yang rapuh dan lapuk

d. Pada situasi bivak yang permanen, usahakan dirikan pada daerah yang dekat dengan sumber air. Jangan dirikan bivak dialiran sungai dan jalur lintas 
binatang.

Di daerah tempat kita akan mendirikan 
bivak hendaknya bukan merupakan sarang nyamuk atau serangga lainnya. Kita juga perlu perhatikan bahan pembuat bivak. Usahakan bivak terbuat dari bahan yang kuat dan pembuatannya baik, sebab semuanya akan menentukan kenyamanan.


Bentuk lain dari 
alam yang bisa dimanfaatkan sebagai bivak yaitu gua, lekukan tebing atau batu yang cukup dalam, lubang - lubang dalam tanah dan sebagainya. Apabila memilih gua, kita bisa memastikan tempat ini bukan persembunyian satwa. Goa yang akan ditinggali juga tak boleh mengandung racun. Cara klasik untuk mengetahui ada tidaknya racun adalah dengan memakai obor. Kalau obor tetap menyala dalam gua tadi artinya tak ada racun atau gas berbahaya di sekitarnya.

Kita juga bisa memanfaatkan tanah berlubang atau tanah yang rendah sebagai tempat berlindung. Tanah yang berlubang ini biasanya bekas lubang perlindungan untuk pertahanan, bekas penggalian tanah liat dan lainnya. Pastikan tempat - tempat tersebut tidak langsung menghadap arah angin. Kalau terpaksa menghadap 
angin bertiup kita bisa membuat dinding pembatas dari bahan - bahan alami. Selain menahan angin, dinding ini bertugas untuk menahan angin untuk tidak meniup api unggun yang dibuat di muka pintu masuk .

Cara Mendirikan Bivak
Hay sobat…!!! jumpa lagi nich…!!! saat ini saya akan berbagi tips dan trik tentang Survival baik dalam Pramuka maupun para Pecinta Alam yang ingin membuat bivak, nach sebelum saya bahas Cara Membuat Bivak dan Bentuknya mari kita ketahui Bivak adalah salah satu keterampilan dalam mempertahankan hidup dialam terbuka (survive) yang harus dimiliki seorang petualang bila tersesat di hutan, gunung. Bivak adalah tempat untuk berlindung dan bermalam di hutan. Membuat tempat perlindungan jadi penting ketika terjadi hal-hal darurat. Padahal, bivak tak hanya dibuat ketika darurat saja, tetapi juga dipakai pada saat membuat camp sementara, artinya faktor kenyamanan harus menjadi prioritas. atau bisa juga Bivak adalah tempat berlindung sementara di alam bebas dari aneka gangguan cuaca, binatang buas, dan angin tentunya. Memang semua itu bisa mempergunakan Tenda Dome atau Flysheet, akan tetapi, bagaimana jika alat berlindung siap pakai tadi rusak ataupun sobek saat di alam bebas? Sudah tentu kita harus bisa membuat bivak atau shelter dari bahan sekeliling kita.
Bivak atau shelter dapat dibagi atas :
1. Bivak alam
Tempat berlindung yang dibuat dengan menggunakan bahan – bahan yang terdapat di alam seperti ;
a. Pohon tumbang
b. Lubang pada pohon besar
c. Gua
d. Bivak dari bambu
e. Bivak dari daun tumbuh – tumbuhan
2. Bivak buatan
a. Menggunakan plastik
b. Menggunakan Fly sheet
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan Bivak yaitu:
1. Untuk berapa lama
Dengan merencanakan akan berapa lama berlindung di suatu tempat, penghematan tenaga dan kesadaran emosi akan terjaga.
2. Sendiri atau kelompok
Buatlah tempat berlindung yang sesuai dengan kebutuhan, tidak terlalu luas dan tidak terlau sempit sehingga kehangatan tempat berlindung tetap terjaga.
3. Memilih tempat
untuk menjaga kenyamanan dan tetap hangatnya tempat berlindung serta menghindari cepatnya penurunan daya tahan tubuh, perhatikan hal berikut ;
a. Dirikan bivak yang terlindung dari terpaan angin, jangan dirikan bivak ditempat yang terbuka dari terpaan angin
b. Dirikan bivak pada tempat yang kering dan rata, untuk daerah yang lembab, buatlah para – para yang kokoh. Jangan dirikan bivak dilereng gunung atau lembah
c. Dirikan bivak dibawah kerindangan pohon yang tembus sinar matahari. Jangan dirikan dibawah pohon yang rapuh dan lapuk
d. Pada situasi bivak yang permanen, usahakan dirikan pada daerah yang dekat dengan sumber air. Jangan dirikan bivak dialiran sungai dan jalur lintas binatang.
Di daerah tempat kita akan mendirikan bivak hendaknya bukan merupakan sarang nyamuk atau serangga lainnya. Kita juga perlu perhatikan bahan pembuat bivak. Usahakan bivak terbuat dari bahan yang kuat dan pembuatannya baik, sebab semuanya akan menentukan kenyamanan.
Ada beberapa syarat yang harus diperhatikan ketika kita memutuskan untuk membuat bivak, yaitu jangan sekali-kali membuat bivak pada daerah yang berpotensi banjir pada waktu hujan. Di atas bivak hendaknya tak ada pohon atau cabang yang mati atau busuk. Ini bisa berbahaya kalau runtuh.
Di daerah tempat kita akan mendirikan bivak hendaknya bukan merupakan sarang nyamuk atau serangga lainnya. Kita juga perlu perhatikan bahan pembuat bivak. Usahakan bivak terbuat dari bahan yang kuat dan pembuatannya baik. Bahan dasar untuk membuat bivak bisa bermacam-macam. Ada yang dibuat dari ponco (jas hujan plastik), lembaran kain plastik (flysheet) atau memanfaatkan bahan-bahan alami, seperti daun-daunan, ijuk, rumbia, daun palem, dan lainnya. Tapi yang paling penting, kesemua bahan dasar tadi sanggup bertahan ketika menghadapi serangan angin, hujan atau panas.
Selain bahan yang bermacam-macam, bentuk bivak pun amat beragam. Semuanya disesuaikan dengan kebutuhan. Tak harus berbentuk kerucut atau kubus, modelnya bisa apa saja. Ini amat bergantung pada kreativitas kita sendiri. Membuat bivak merupakan seni tersendiri karena kreasi dan seni seseorang bisa dicurahkan pada hasilnya.
Sebagai contoh, one man bivak. Pembuatannya dengan menancapkan kayu tiang pokok yang tingginya sekitar 1,5 meter. Letakkan di atasnya sebatang kayu yang panjangnya kira-kira dua meter. Ujungnya diikat kuat yang biasanya memakai patok. Lalu sandarkan potongan kayu yang lebih kecil di atasnya, yang berfungsi untuk menahan dedaunan yang akan jadi atap ”rumah” kita.
Bentuk lain dari alam yang bisa dimanfaatkan sebagai bivak yaitu gua, lekukan tebing atau batu yang cukup dalam, lubang-lubang dalam tanah dan sebagainya. Apabila memilih gua agar kita bisa memastikan tempat ini bukan persembunyian satwa. Gua yang akan ditinggali juga tak boleh mengandung racun. Cara klasik untuk mengetahui ada tidaknya racun adalah dengan memakai obor. Kalau obor tetap menyala dalam gua tadi artinya tak ada racun atau gas berbahaya di sekitarnya.
Kita juga bisa memanfaatkan tanah berlubang atau tanah yang rendah sebagai tempat berlindung. Tanah yang berlubang ini biasanya bekas lubang perlindungan untuk pertahanan, bekas penggalian tanah liat dan lainnya. Pastikan tempat-tempat tersebut tidak langsung menghadap arah angin. Kalau terpaksa menghadap angin bertiup kita bisa membuat dinding pembatas dari bahan-bahan alami. Selain menahan angin, dinding ini bertugas untuk menahan angin untuk tidak meniup api unggun yang dibuat di muka pintu masuk.
Bentuk2 Bivak dapat dilihat Gambar Dibawah Ini :
Cara Membuat Bivak dan Bentuknya
4 Model Bivak
Cara Membuat Bivak dan Bentuknya
3 Model Bivak dalam Rangka Ranting
Cara Membuat Bivak dan Bentuknya
Bentuk Bivak
Cara Membuat Bivak dan Bentuknya
Bentuk Bivak Ponco
Cara Membuat Bivak dan Bentuknya
Bentuk Bivak Terbuat Dari Ranting dan Daun
Cara Membuat Bivak dan Bentuknya
Bentuk Bivak SB
Cara Membuat Bivak dan Bentuknya
Bentuk Bivak Bersantai
Bentuk lain dari alam yang bisa dimanfaatkan sebagai bivak yaitu gua, lekukan tebing atau batu yang cukup dalam, lubang – lubang dalam tanah dan sebagainya. Apabila memilih gua, kita bisa memastikan tempat ini bukan persembunyian satwa. Goa yang akan ditinggali juga tak boleh mengandung racun. Cara klasik untuk mengetahui ada tidaknya racun adalah dengan memakai obor. Kalau obor tetap menyala dalam gua tadi artinya tak ada racun atau gas berbahaya di sekitarnya.
Contoh Bentuk Bivak Alam:


Cara Membuat Bivak dan Bentuknya
Cara Membuat Bivak alam Tanah Berlubang
Cara Membuat Bivak dan Bentuknya
Bentuk Bivak alam Tanah Berlubang
Cara Membuat Bivak dan Bentuknya
Bentuk Bivak Alam Gua
Kita juga bisa memanfaatkan tanah berlubang atau tanah yang rendah sebagai tempat berlindung. Tanah yang berlubang ini biasanya bekas lubang perlindungan untuk pertahanan, bekas penggalian tanah liat dan lainnya. Pastikan tempat – tempat tersebut tidak langsung menghadap arah angin. Kalau terpaksa menghadap angin bertiup kita bisa membuat dinding pembatas dari bahan – bahan alami. Selain menahan angin, dinding ini bertugas untuk menahan angin untuk tidak meniup api unggun yang dibuat di muka pintu masuk .
gimana sobat…!!! dengan melihat bentuk dari bivak yang saya bagikan silahkan sobat membuat bivak tersendiri sesuai kreativitas sobat sendiri dengan menggunakan bahan yang ada disekitar sobat…!!!

 

Macam-macam bivak

Bivak sangat penting bagi seorang supervivor ataupun juga seorang pramuka yang sedang berpetualang. Bivak atau tempat perlindungan (shelter) ini hendaknya mampu melindungi dari angin dan cuaca, paling tidak mengurangi dampak cuaca yang bisa menurunkan secara drastis kondisi fisik seorang supervivor. Sebaiknya jangan mendirikan bivak pada tempat-tempat berikut :
  • Puncak punggungan bukit yang terbuka.
  • Dasar lembah atau daerah cerukan karena akan menjadi sangat dingin diwaktu malam.
  • Sisi bukit karena tanahnya mengandung uap air.
  • Jalur akses ke sumber mata air karena kemungkinan merupakan jalur binatang menuju ke sumber air tersebut.
  • Terlalu dekat dengan air, karena kemungkinan akan kebanjiran saat hujan, dekat sumber mata air biasanya banyak serangga. daerah aliran sungai yang kering juga berbahaya.
  • Dibawah satu batang pohon karena kemungkinan tersambar petir.
  • Dekat dengan sarang lebah, tawon dan semut.
  • Dekat pohon yang mati yang masih tegak berdiri karena kemungkinan dapat tumbang jika ada angin kencang.
Selain itu, pendirian bivak juga harus memperhatikan perlindungan terhadap dinginnya angin di malam hari. Dilihat dari bahan pembuatan bivak maka ada dua macam bivak yang bisa dipakai oleh supervivor, yaitu :
  • Bivak dari material non alam
Bivak jenis ini biasanya dibuat dari ponco, lembar plastik atau flysheet yang biasanya dibawa oleh pendaki gunung. Mudah sekali membuat bivak bermaterial non alami ini.
Pembuatan bivak dengan material non alami bisa kita improvisasikan dengan menambahkan bahan-bahan alami sebagai pelengkap dan dengan  tujuan agar bivak tersebut bisa sedikit lebih nyaman.

        


Bivak dari material alami
Selain dari bahan-bahan alami, ada banyak sekali bentukan-bentukan alami yang bisa dijadikan sebagai bivak atau tempat perlindungan, seperti pohon besar yang tumbang, gua, celah batu. Ceklah kondisi tempat-tempat tersebut sebelum dibangun bivak. Hati-hati dengan binatang berbisa yang mungkin berdiam disana.